Minggu, 16 Januari 2011

MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL – SEL DARAH MERAH DAN MENGHITUNG SEL DARAH MERAH DAN SEL PUTIH

MENENTUKAN TAHANAN OSMOTIK SEL – SEL DARAH MERAH DAN MENGHITUNG SEL DARAH MERAH
DAN SEL PUTIH
Oleoh :
Nama : Rengki Afrizal
Nim : 0804120569
Jurusan : Ilmu Kelautan



I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeable yaitu pembuluh darah yang terdapat di daerah insang. Selain itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen.Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana kualitas air tidak memenuhi syarat. Untuk mengetahui lebih lanjut dapat kita lihat dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006).
Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal. Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja melewati jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke atrium. Pada saat relaksasi, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan darah keluar menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah mengalir ke jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun terjadi pada saat pengaliran darah ini (Djarijah, 2001) .
Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi berbeda, sedangkan komponen dari plasma selain fibrinogen, juga terdapat ion-ion anorganik dan komponen organik untuk fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang terpisah, kadang-kadang bergabung (Pulungan dalam et al., 2005)..
Bahan-bahan untuk menggumpalkan darah berasal dari plasma adalah fibrinogen sedangkan dari sel darah putih adalah trombosit. yang mengandung bahan penyusun, diantaranya :1. Sel-sel (butir) darahSel darah merah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk.Ada 3 macam sel darah :
Sel darah merah (Eritrosit)
Sel darah putih(Leukosit)
Keping Darah (trombosit)
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dan manfaat dari pratikum Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih, yaitu:
Untuk mengetahui bentuk- bentuk sel darah merah dan putih serta perbedaan seldarah merah dan putih setelah diberi larutan NaCl 0% - 3%. Untuk melihat sifat darah yang tembus cahaya dan yang tidak tembus cahaya dan tahanan osmotik sel darah merah. Untuk mengetahui proses terjadinya prosee oamosa dan proses difusi pada sel darah darah merah dan putih.
Untuk mengetahui perbandingan volume darah, air dan larutan NaCl pada preparat dan meghitung umlah seldarah merah dan putih.. Untuk mengetahui bentuk dan struktur darah secara makrokopis dan mikrokopis sesudah dan sebelum haemolisis. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan antara sel darah merah dan putih serta fungsinya.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar 20.000-150.000 butir, serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan (imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit (terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).
Seperti halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress (Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Gambaran darah suatu organisme dapat digunakan untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut. Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang bervalensi 2 (ferro) (Tang, 2000).
System peredaran darah pada ikan adalah system peredaran darah tunggal. Jantung sebagai tempat pemompa darah yang diselimuti oleh pericardium. Jantung terdiri dari dua bagian yaitu: atrium dan ventricle yang berdinding tipis dan tebal. Pada jantung terdapat rung tambahan berdinding tipis yaitu sinus venusus sebagai penampung darah dan duktus cuvieri dan vena hepaticus yang mengirimnya keatrium, yang berfungsi menghalangi darah yang masuk keventricle tidak masuk lagi keatrum oleh atrio ventricular(Went, 1979 dalam muliayani 2003 )
Menurut Tim Ikhtiologi(2001) pada umumnya sisitem peredaraan darah pada ikan adlah peredaraan darah tunggal.Sistem peredaraan darahnya terdiri dari jantung yang berfungsi sebagai pemompa darah, vena berfungsi sebagai pembawa darah ke jantung ,dan arteri berfungsi sebagai pembawa darah dari jantung dan kapiler berfungsi sebagai penghubung antara arteri dan vena.
Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani, 2006).
Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3.
Limfosit memiliki peranan dalam respon imunitas dan monosit merupakan sel makrofag yang berperan penting dalam memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat berperan dalam proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani, 2006).


III. METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Fisiologi Hewan air mengenai “ Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih“ dilaksanakan pada hari Senin, 29 Maret 2010 pukul 08.00 – 10.00 wib. Bertempat di Laboratorium Biologi Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih adalah: Ikan mas (darah ikan mas) (Cyprinus carpio), larutan EDTA 10% atau heparin digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan pada darah ikan, minyak cenkeh digunakan untuk membius ikan, larutan NaCl 0%- 3%, larutan akkit digunakan untuk menentukan aktivitas sel dan larutan geimsa digunakan untuk penyerapan warna pada preparat.
Sedangkan alat- alat yang digunakan seperti : heamocytometer, kotak hitung, pipet batu merah, jarum suntik, spuit, test tube, mikroskop, cover glass, objek glass, tabung reaksi 9 dan rak tabung reaksi yang digunakan sebagai membuat sampel, tabung appendrof 2 biji untuk sampel darah, penggaris /rol, sarbet untuk membersihkan peralatan, ember untuk tempat ikan yang akan dibius, nampan sebagai tempat untuk meletakkan ikan tersebut, buku laporan sementara dan alat tulis lainnya.

3.3 Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini metode pengamatan langsung dilaboratorium, dengan cara mempraktek langsung pada telah ditentukan yang didampingi oleh asisten masing- masing kelompok.dalam pratikim ini, kita langsung mengambil sampel darah pada ikan yang telah disediakan untuk dijadikan preparat ulas guna diteliti dibawah mikroskop untuk melihat sel- sel drah merah dan sel darah putih pada ikan.

3.4 Prosedur Praktikum
Dalam praktikum ini, prosedur pratikum Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih adalah:
Ikan mas (Cyprinus carpio) dimasukan kedalam air yang telah dicampuri dengan minyak cengkeh supaya ikan tersebut pingsan, setelah itu ikan diangkat dan diletkkan diatas nampan (sarbet yang sudah dibasahi). Sebelum ikan diambil darahnya terlebih dahulu, jarum suntik, spuit dan tabung appendrof dibasahi dengan larutan EDTA 10% supaya tidak terjadi penggumpalan darah. Kemudian baru jarum suntik ditusuk ke ikan melalui vena caudalis dan diambil darahnya serta dimasukan ke tabung appendrof.
Setelah darah ikan di dapati sebanyak 5 ml, maka disediakan 9 tabung reaksi yang sudah dibasahi dengan larutan EDTA 10% yang dibrei labal 1 samopai 9. Pada setiap tabung + 1ml darah ikan + larutan NaCL yang berbeda kosentar
Kemudian buat prepara tulas dengan cara dimbil satu tetes darah pada setiap tabung dan teteskan pada bagian ujung objek glass kemasinya, kecuali pada tabung 1 hanya ditambah 1 ml darah saja kemudian diambil cover glass lain sentuhkan ujungnya pada darah tersebut dan didorong hingga membentuk sudut 450 terhadap objek glass tersebut. Kemudian angkat objek glass dengan ulasan darah tersebut dan diterawang padacaha datang dan tembus pada mikroskop.
Selanjutnya, pada tabung 1 yang berisi darah kontrol diambil 0,5ml dengan pipet batu merah dan diletakkan diatas heamocytometer untuk melihat jumlah sel darah merah, kemudian diambil lagi 0,5 ml dengan dicampur larutan akkit dan diletakkan diatas heamocytometer untuk melihat jumlah sel darah putih. di tambah lagi dengan 1 ml larutan NaCl 3% dan pada tabung B di tambahkan lagi dengan aquades. Setelah diamati lihat perbandingan volume darah, air, larutan NaCl 0% - 3%. Serta lihat sifat tembus cahaya atau tidak pada preparat serta diamati dibawah mikroskop dan amati bentuk – bentuk sel darah merah dan putihi.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Dari pratikum yang bejudul Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih adalah:

Gambar Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Dari pratikum ini, terdapat beberapa jenis preparat darah ikan dan bentuknya dan jumlah darah yang terdapat pada kotak hitung (heamocytometer) sebagai berikut:
Preparat ke-1. ( 1 ml darah tercontrol ) dan tidak mengalami perubahan, darahnya sangat kental dan sifatnya tidak tembus cahaya.
Ket : a. eritrosit b. monosit




Preparat ke-2. ( 1 ml darah + 1ml NaCl 0,3% ) dan tidak mengalami perubahan, darahnya sangat kental dan sifatnya tidak tembus cahaya.
Ket : a. eritrosit b. monosit c. trombosit


Preparat ke-3. ( 1 ml darah + 1ml NaCl 0,5% ) dan tidak mengalami perubahan, darahnya kental dan sifatnya tidak tembus cahaya.
Ket : a. eritrosit b. monosit c.limposit


Preparat ke-4. ( 1 ml darah + 1ml NaCl 0,5% ) dan tidak mengalami perubahan, darahnya kurang kental dan sifatnya tidak tembus cahaya.
Ket : a. eritrosit b. monosit c.limposit





Preparat ke-5. (1 ml darah + 1 ml NaCl 0,7%) sifat darah tembus cahaya dan warnanya encer serta terang.
Ket : a. limposit b. Eritrosit c. Neutrofil


Preparat ke-6. (1 ml darah + 1 ml NaCl 0,8%) sifat darah tembus cahaya dan warnanya encer serta terang.
Ket : a. limposit b. Eritrosit c. Neutrofil


Preparat ke-7. ( 1 ml darah + 1 ml NaCl 0,9%). Sifat darah ini tembus cahaya ( cat lak / fernis )
Ket : a. eritrosit b. trombosit c. monosit





Preparat ke- 8. ( 1 ml darah + 1 ml NaCl 1% ) darahnya encer dan terang, sedangkan sifat darahnya tembus cahaya.
Ket : a. eritrosit b. trombosit c. neutrofil

d. monosit
Preparat ke-9. (1 ml darah + 1 ml NaCl 3%) darahnya sangat encer dan terang, sedangkan sifat darahnya tembus cahaya.
Ket : a. monosit b. eritrosit c. lioposit


Preparat perhitungan sel darah merah diatas heamocytometer.
N/ml = jumlah total sel terhitung (n)
Area x tinggi kamar hitung x pengenceran
N/ml = 40 / 80 x 1/400x 200 = 4. 000.000 atau 4 x 106 .
Preparat perhitungan sel darah merah diatas heamocytometer.
N/ml = jumlah total sel terhitung (n)
Area x tinggi kamar hitung x pengenceran
N/ml = 40 /4 x 0,1 x 200 = 2000 atau 2x 103 .


4.2.Pembahasan
System peredaran darah pada ikan adalah system peredaran darah tunggal. Jantung sebagai tempat pemompa darah yang diselimuti oleh pericardium. Jantung terdiri dari dua bagian yaitu: atrium dan ventricle yang berdinding tipis dan tebal.
Kepadatan sel darah putih sekitar 150.000 – 200.000 sel / m3. Tetapi pada ikan sehat kepadatan sel darah putih dapat mencapai 300.000 sel / m3 danpada sel darah merah sekitar 3.000.000 sel / mm3 ( Lukistyowati et al 2007).
Pada umumnya sisitem peredaraan darah pada ikan adlah peredaraan darah tunggal.Sistem peredaraan darahnya terdiri dari jantung yang berfungsi sebagai pemompa darah, vena berfungsi sebagai pembawa darah ke jantung ,dan arteri berfungsi sebagai pembawa darah dari jantung dan kapiler berfungsi sebagai penghubung antara arteri dan vena (Brinley cit. Sudarmadi, 2000).
Fungsi darah dalam tubuh yaitu sebagai pengedar oksigen keseluruh tubuh dan membawa sampah metabolisme ke organ ekresi serta sebagaimempertahan suhu tubuh , pH dan mempertahankan diri dari serangan mikroorganisme.Ada dua komponen utama penyusun darah pada ikan yaitu: sel darah merah, dan sel darah putih.






V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum Menentukan Tahanan Osmotik Sel – Sel Dsrsh Merah Dan Menghitung Sel Darah Merah Dan Putih adalah:
 Untuk mengetahui perbandingan sel darah merah setelah di beri NaCL 0% sampai dengan NaCl 3%.
 Untuk mengetahui perbandingan volume darah, air larutan NaCl 3%.
 Untuk mengetahui sifat tembus cahaya atau tidak pada preparat
 Untuk melihat perbedaan dan bentuk antara sel darah merah dan sel darah putih pada ikan mas dan tahanan osmotic pada sel darah merah.
 Untuk mengetahui proses terjadinya heamolisis pada darah dan menghitung jumlah sel darah merah dan putih.
 Untuk mengetahui proses hypertonis dan hipotonis pada cairan sel darah merah dan proses osmosa serta proses difusi pada cairan sel darah merah.

5.2. Saran
Selama berlangsungnya praktikum hendaknya para praktikan melaksanakan tugasnya dengan tertib dan serius serta dapat menjaga kebersihan dari ruangan yang dipergunakan sebagai tempat praktikum yang mana nantinya akan dapat menambah semangat dari praktikan itu sendiri untuk melaksanakan tugasnya dan praktikum pun dapat berjalan dengan lancar dan efesien.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar