Selasa, 04 Januari 2011

STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN IDENTIFIKASI BAKTERI PADA SEDIMEN LAUT


 
STERILISASI, PEMBUATAN MEDIA DAN IDENTIFIKASI  BAKTERI  PADA SEDIMEN LAUT

Disusun oleh:
RENGKI AFRIZAL
0804120569
 ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU


I . PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Bakteri, berasal dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain (Fardiaz, Srikandi,1992) .
Mikroorganisme sangat menguntungkan hidupnya pada sedimen, karena sedimen merupakan habitat yang kompleks sehingga menguntungkan tumbuhnya mikroorganisme. Nutrisi partikel yang vneinseclimen, oleh grafitasi melewati kolam air yang mengumpul didalam pada permukaan sedimen, sehingga mempengaruhi materi organik yang akan menyebebkan bakteri berkembang lebih penting dari yang ada pada sous-jaente. Sentimeter pertama dari sebagaian besar sedimen laut mengandung sejumlah bakteri yang sangat tinggi. Jumlah bakteri menurun denganberkurang jumlah nutrisi yang tersedia pada kondisi anoksida.
 Mikroba di alam secara umum berperan sebagai produsen, konsumen, maupun redusen. Jasad produsen menghasilkan bahan organik dari bahan anorganik dengan energi sinar matahari. Mikroba yang berperan sebagai produsen adalah algae dan bakteri fotosintetik. Jasad konsumen menggunakan bahan organik yang dihasilkan oleh produsen. Contoh mikroba konsumen adalah protozoa. Jasad redusen menguraikan bahan organik dan sisa-sisa jasad hidup yang mati menjadi unsur-unsur kimia (mineralisasi bahan organik), sehingga di alam terjadi siklus unsur-unsur kimia.
Mikroba terdapat dimana-mana di sekitar kita, ada yang menghuni tanah air dan atmosfer planet kita. Adanya mikroba di planet lain diluar bumi telah diselidiki pula, namun sejauh ini di ruang angkasa belum menampakkan adanya mikroba. studi tentang mikroba yang ada di lingkungan alamiahnya disebut ekologi mikroba. Ekologi merupakan bagian biologi yang berkenaan dengan studi mengenai hubungan organisme atau kelompok organisme dengan lingkunganny.
Mikroba atau bakteri yang terdapat dialam memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia dan organisme lain. Peraanan dari bakteri tersebut adalah bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan. Bakteri menguntungkan terdiri dari (bakteri pengurai atau safropit, bakteri nitrifikasi, bakteri nitrogen, bakteri usus, bakteri fermentasi dan bakteri penghasil antibiotik). Sedangkan bakteri merugikan terdiri dari (bakteri perusak makanan, bakteri denitrifikasi dan bakteri phatogen dll).
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara, bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian. Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum.


1.2.Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari paratikum mikroorganisme laut antara fakta dan mitos adanya bakteri yang terdapat pada ekosistem yang berbeda (air laut biasa, mati dan sedimen serta pada air tawar adalaha :
*      Agar dapat mengamati dan mengetahui jenis- jenis mikroorganisme yang ada pada ekosistem berbeda
*      Agar dapat mengetahui jenis mikroorganisme asli air laut dan tawar.
*      Agar dapat mengetahui jenis bakteri Gram positif dan Gram negatif.
*      Agar dapat mengetahui karakteristi, bentuk, jumlah koloni dan warna bakteri pada ekosistem yang berbeda.
Manfaat dari pratiku ini untuk memberi informasi tentang jenis bakteri yang terdapat pada sedimen kepada pembaca dan sebagai tambahan jenis bakteri baru jika ditemukan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003). Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolismeyang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada (Fardiaz, S. 1989) .
Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat (Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme memiliki peranan dalam kehidupan, baikyang merugikan maupun yang menguntungkan. Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian yang ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
Misalnya dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganismeyang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol.
Sedimen adalah endapan bahan-bahan organik dan anorganik yang tersuspensi ke dalam air dan diangkat oleh air sehingga terjadi pengendapan pada suatu tempat, dimana air tidak lagi sanggup membawa partikel tersuspensi (Fardiaz, 1992).
Pengendalian pencemaran dengan mikroba tengah berkembang dan berpotensi dimasa mendatang karena teknologinya yang ramah lingkungan (mengurangi dampak penggunaan bahan kimia). Pada lingkungan yang telah lama tercemar serta kolam pengolahan limbah dimungkinkan terdapat bakteri pendegradasi minyak/lemak  tersebut secara alamiah, bersaing maupun berkonsorsia dengan mikroorganisme lainnya (Cooper, P.F., et al, 1990).
Isolasidan seleksi awal akan menentukan bakteri mana yang sesungguhnya berperan dan berpotensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan secara khusus dalam penanganan pencemaran minyak/lemak. Pengolahan limbah cair dengan metode biologi adalah metode yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan material yang terkandung di dalam air limbah. Metode ini umumnya digunakan untuk menghilangkan bahan-bahan organik terlarut dan koloidal yang membutuhkan biaya yang cukup mahal untuk menghilangkannya,apabila dilakukan secara fisika kimia.( Sugiarto dan Anto,T. 2003).
Hal serupajuga dapat terjadi pada isolat dari lokasilainnya disamping jenis sumber makanan yang berbeda. Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan dan aktivitas oleh mikroorganisem dipengaruhi oleh faktor- faktor seperti jumlah nutrien dan jumlahboksigen. Selain faktor-faktor ini juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan seperti suhu, pH, adanya oksigen serta ketersediaan nutrien( Atlas, R. M and R. Bartha, 1987)
Mikroba juga dapat memanfaatkan kandungan yang terdapat pada limbah untuk keperluan mikroba itu sendiri. Selama proses berlangsungnya penguraian oleh bakteri ( mikroba ) dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jumlah nutrien dan jumlah oksigen. Selain faktor-faktor ini juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti suhu, pH, lingkungan (matrik tumbuh). (Suriawiria, 1986)
Menyusun sistematik dalam dunia mikroorganisme bukanlah pekerjaan yang mudah kesulitan pertama yang kita hadapi ialah menentukan apakah mikroba itu golongan hewan atau golongan tumbuhan. Setelah leeuwenhoek menyelami dunia mikroorganisme , sarjana Zoologi seperti Muller (1773) dan erlenberg (1838) menggolongkan bakteri pada protozoa. Baru pada tahun (1873), Cohn sarjana botani bangsa Jerman, mengetahui adanya ciri-ciri yang menyebabkan ia lebih condong menggolongkan bakteri (salah satu mikroorganisme) pada tumbuhan. Klasifikasi bakteri secara agak lengkap pada tahun 1875, dan sejak itu diadakan penyempurnaan secara berangsur-angsur sampai sekarang.
III. METODE PRATIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum Mikrobiologi Laut Mengenai “Sterilisasi, Pembuatan Media Dan Identifikasi  Bakteri  Pada Sedimen Laut“ dilaksanakan pada hari selasa – jum‘at, 09 – 12 November 2010 pukul 13.00 sampai selesai. Bertempat di Laboratorium Terpadu ilmu kelautan,  Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum Sterilisasi, Pembuatan Media Dan Identifikasi  Bakteri  Pada Sedimen Laut adalah sedimen, larutan garam (NaCl) 9%, NA (Natrium Agar), aquades, larutan iodin, etil alkohol,  crystal violet dan larutan safranin serta larutan KCl 0,75gr, MgSO4 6,94gr dan NaCl 23,40gr .
Sedangkan alat- alat yang digunakan seperti :  5 tabung reaksi, 9 cawan petridis, jarum ose, autoklav, timbangan, lampu spritus, freezer, rung sterilisasi, mikroskop, tabung elemenyer dan alat tulis lainnya.
3.3 Metode Praktikum
            Metode yang digunakan dalam praktikum ini metode pengamatan langsung dilaboratorium (metode eksperimen), dengan cara mengamati langsung pada percobaan yang  telah ditentukan yang didampingi oleh asisten masing- masing kelompok. Dalam pratikum ini, kita langsung memperhatikan proses Sterilisasi, Pembuatan Media Dan Identifikasi  Bakteri  Pada Sedimen Laut  untuk diteliti.
3.4   Prosedur Praktikum
            Dalam pratikum ini, dilakukan beberapa pengujian, yaitu sebagai berikut :
A . Sterilisasi
Sterlisasi merupakan suatu proses untuk membebaskan alat / media dan bahan dari jasad renik. Suatu alat dikatakan sterili bila alat / bahan tersebut bebas dari mikroba baik dalam bentuk vegetatif maupun spora.
Prosedur sterilisasi :
1)      Sedikan 10 cawan  petridis dan 5 tabung reaksi
2)      Kemudian masing- masing di bungkus dengan kertas dan dimasukan kedalam autoklav.
3)      Selanjutnya autoklav di panaskan pada suhu 2500F atau 1210C selama 15 menit.
4)      Setelah selai, masukan kedalam oven
5)      Kemudin sterilisai jarum ose sebelum digunakan dengan membakar ujungnya dan didinginkan.
B . Pembuatan media kultur
1.Pembuatan Natrium Agar (NA).
Natrium agar adalah medium umum untuk uji air dan produk dairy. NA juga digunakan untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotrof. Prosedur Pembuatan Natrium Agar (NA), yaitu:
v  Sedikan aquades 1000 ml dan NA 28 gr kemudian dicampurkan dan masukkan kedalam tabung elemenyer
v  Kemudian panaskan sampai mendidih sehingga warnanya bening atau seperti air teh.
v  Kemudian disterilisasikan pada suhu 1210C selama 15 menit dengan salinitas: 0%, 15%, dan 30%.
v  Dan tuangkan kedalam petridis yang sudah steril dan dinginkan, kemudian buang air dengan kemiringan petridis.
2 . Pembutan Larutan 3 Garam (Three Self)
Prosedur Pembutan Larutan 3 Garam (Three Self), yaitu:
*      Sedikan aquades 1000 ml, KCl 0,75gr, MgSO4 6,94gr dan NaCl 23,40gr kemudian dicampurkan dan masukkan kedalam tabung elemenyer
*      Kemudian panaskan sampai mendidih sehingga warnanya bening atau seperti air teh.
*      Kemudian disterilisasikan pada suhu 1210C selama 15 menit Dan tuangkan kedalam tabung ukur yang sudah steril.
3 . Penanaman atau Isolasi Bakteri (pada Sedimen)
Prosedur Penanaman atau Isolasi Bakteri (Sedimen) dan pengenceran, yaitu:
Ø  Sediakan 5 tabung reaksi yang sudah diberi label 10-1 sampai 10-5 dan sedimen serta larutan three self (larutan garam)
Ø  Kemudian masukan 9 ml larutan garam kedalam masing- masing tabung reksi (pengenceran) yang sudah diberi label dan disterilisasi.
Ø  Setelah itu, masukan 1 gr sedimen kedalam tabung reaksi yang berlabel 10-1, kemidian di goyang.
Ø  Kemudian ambil 1 ml sampel dari tabung 10-1 dan masukan kedalam tabung pengenceran 10-2 lalu digoyang, kmeudian ambil 1 ml sampel dari tabung pengenceran  10-2 dan masukan kedalam tabung pengenceran 10-3 lalu digoyang, dan begi seterusnya sampai tabung pengenceran 10-5.
Ø  Kemudian masukan kedalam petridis yang sudah berisi media agar, dengan ketentuan :
·         Sediakan 3 media agar dengan salinitas 0% dan masukan 0,1 ml sampel pengenceran 10-1 , 10-2 dan 10-3 kemasing- masing media dan beri label.
·         Sediakan 3 media agar dengan salinitas 15% dan masukan 0,1 ml sampel pengenceran 10-2 , 10-3 dan 10-4 kemasing- masing media dan beri label.
·         Sediakan 3 media agar dengan salinitas 30% dan masukan 0,1 ml sampel pengenceran 10-3 , 10-4 dan 10-5 kemasing- masing media dan diberi label.
Ø  Kemudian simpan dalam lemari es atau oven  dan biarkan selama 24 – 28 jam.
Ø  Setelah sampai 24 – 28 jam di hitung jumlah koloni, bentuk sel dan warna pada setiap media.
Ø  Kemudian untuk individu, masing- masing tanam lagi pada medi agar NA yang sudah tersedia dan steril, dengan menggunakan burseince dan biarkan selama 24 – 28 jam
Ø  Setelah sampai 24 – 28 jam, kemudian hitung jumlah koloni, bentuk dan warna. Dan dilakukan identifikasi bakteri.
C . Identifikasi Bakteri
1 . Pewarnaan Gram
Prosedur Pewarnaan Gram, yaitu: koloni yang sudah tumbuh pada media agar NA dioleskan pada kaca preparat dan dikeringkan. Selanjutkan preparat diberi larutan crystal violet dan didiamkan selama 1 menit lalu disiram dengan air.kemudia diberi. Etil-alkohol 95% dan digoyang selama 15 dtk, setelah kering teteskan lagi Etil-alkohol 95% dan digoyang selama 15 dtk dan dicuci. Kemudian teteskan dengan larutan safranin dan biarkan selama 30 dtk lalu dicuci dengan air dan keringkan. Selanjutnya diamati dibawah mikroskop, bakteri Gram positif bewarna ungu dan Gram negatif bewarna orange atau  merah jambu.
2 . Uji Katalase
Penentuan adanya katalase diuji dengan satu tetes larutan 3% H2O2 ditambahkan pada suhu koloni yang terpisah. Adanya produksi katalase,  dilihat dari gelembung gas yang diproduksi oleh koloni tersebut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
            Dari pratikum ini, bahwa mikroorganisme laut (bakteri pada sedimen) teryata fakta dan bentuknya berbagai jenis yang terlihat hasilnya pada tebel sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil isolat sampel bakteri  pada media.
No
Salinitas
Jumlah koloni
Warna
Bentuk



1
0%: 10-1
101
-Putih transparan -Putih susu

-Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                              -Bundar dengan tepian menyebar                           -Tak beraturan dan menyebar
0%: 10-2
160
-Putih transparan -Putih susu          -Kuning            
-Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                              -Tak beraturan dan menyebar
0%: 10-3
58
-Kuning               -Putih transparan  -Putih susu                   
-Berbenang- benang                          -Bundar dengan tepian timbul                             

2
15%: 10-2
28
-Putih susu         
-Bundar                           -Tak beraturan dan menyebar
15%: 10-3
146
-Putih transparan -Putih susu         
-Kosentris                        -Berbenang- benang                          -Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                               -Tak beraturan dan menyebar
15%: 10-4
112
-Putih susu         
-Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                             

30%: 10-3
245
-Putih susu          -Kuning            
-Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                              -Tak beraturan dan menyebar                        –Bentuk L
30%: 10-4
112
-Putih susu         
-Bundar                           -Tak beraturan dan menyebar
30%: 10-5
50
-Putih transparan -Putih susu         
-Kosentris                        -Bundar                           -Bundar dengan tepian timbul                               -Tak beraturan dan menyebar
Tabel 2. Hasil identifikasi bakteri
No
Salinitas
Jlh koloni
Identifikasi
Warna sel
Bakteri Gram
Bentuk

1

15%: 10-3

38
Pewarnaan Gram
Ungu
Posif

Bundar
Uji katalase
Terjadi gelembung
Positif

4.2. Pembahasan
Bakteri tergolong sel prokariot, merupakan mikroba uniseluler, tersebar luas di alam. Hidupnya ada yang bebas, saprofit, parasit, dan sebagian pathogen pada manusia, hewan, dan tanaman. Ukuran bakteri berkisar antara 0,5 – 2,5 (mikron) dan panjangnya 2 – 10. Darihasil pratikum  bahwa bentuk bakteri beragam ada yan bulat dan ada yang tak beraturan dan menyebar dsb.
Isolasi bakteri yang diambil adalah pengenceran 10-2 dan 10-3. Adapun metode yang digunakan adalah metode tuang yaitu sampel yang sudah diencerkan diambil sebanyak 1 ml dengan menggunakan pipet volume lalu dituang ke dalam cawan petri setelah itu medium NA dituang ke dalam cawan petri secukupnya. Cawan petri yang berisi medium dan sampel digerak-gerakkan membentuk angka 8, supaya medium dan sampel tercampur secara teratur. lalu tunggu sampai membeku. Setelah membeku jangan lupa untuk kembali membungkus cawan petri dengan kertas lalu inkubasikan dengan posisi terbalik pada suhu 300-320C selama 2 hari. Setelah diinkubasikan lakukan perhitungan SPC dan pengamatan bentuk bakteri dengan pewarnaan gram.
Melihat dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam penelitian-penelitian mikrobiologi.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Terjadi ikatan ion karena adanya muatan listrik baik pada komponen seluler maupun pada pewarna.
Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri. Jenis bakteri berdasarkan pewarnaan gram dibagi menjadi dua yaitu gram positif dan gram negatif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tebal dan membran sel selapis. Sedangkan baktri gram negatif mempunyai dinding sel tipis yang berada di antara dua lapis membran sel (Irawan, 2008).
Pewarnaan atau pengecatan terhadap mikroba, banyak dilakukan baik secara langsung (bersama bahan yang ada) ataupun secara tidak langsung (melalui biakan murni). Tujuan dari pewarnaan tersebut adalah pewarnaan untuk (Suriawiria, 1985) :
*      Mempermudah melihat bentuk jasad baik bakteri, ragi ataupun fungi.
*      Memperjelas ukuran dan bentuk jasad
*      Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad.
*      Melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat fisik dan kimia yang ada akan dapat diketahui.



V . KESIMPULAN

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita).
            Bahwa bakteri atau mikroorganisme  pada ekosistem yang berbeda taernya ada (fakta) bukan mitos. Jadi mikroorganisme pada sedimen merupakan bakteri Gram positif dan bentuknya berfariasi, serta warnanya putih susu da transparan.
Prinsip dasar dari pewarnaan ini adalah adanya ikatan ion antara komponen selular dari bakteri dengan senyawa aktif dari pewarna yang disebut kromogen. Pewarnaan Gram adalah pewarnaan diferensial yang sangat berguna dan paling banyak digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, karena merupakan tahapan penting dalam langkah awal identifikasi. Pewarnaan ini didasarkan pada tebal atau tipisnya lapisan peptidoglikan di dinding sel dan banyak sedikitnya lapisan lemak pada membran sel bakteri.
Ternyata bakteri pada sedimen merupakan bakteri Gram positif dan bentuknya berfariasi dan warnanya berfariasi juaga. Serta jumlah kloni yang paling banyak seharusnya pada pengenceran 0% - 10-1.

DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, Ratna Siri, 1993, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Gramedia
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan, Jakarta.
Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi Menguak Dunia Organisme Jilid 1. Bandung :    CV. Yrama Widya.
Sukarminah Een, Deby Sumanti, dan In-In Hanidah. 2010. Mikrobiologi    Pangan..Jurusan Teknologi Industri Pangan.Fakultas Teknologi Industri   Pertanian. Universitas Padjajaran.
Fardiaz, Srikandi.1992. Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta : Gramedia Pustaka            Utama.
Anonim. 2009. Stuktur bakteri. Avaliable at: http://id.wikipedia.org.diakses 13      maret 2010.
Fardiaz, S. 1989. Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.           Fateta IPB. Bogor.
Sukarmina, E., Debby M. Sumanti. In-in Hanidah. 2008. Mikrobiologi Pangan.      Jurusan Teknologi Industri pangan. Fakultas Teknologi Industri Pertanian.         Universitas Padjajaran. Jatinangor
Anonim.http://mawarmawar.wordpress.com/2009/03/03/mikroorganisme-dalam     bahan - makanan/ diakses pada tanggal 23 april 2010 pukul : 10.04.










3 komentar:

  1. Thank's hasil praktikumnya
    membantuku mendapatkan gambaran sebagai calon peneliti mikroba :)

    BalasHapus
  2. Mksi infonya bg sngat mmbntu, saya mhsiswi ik 014 bg, kmren bru siap neliti soal ini jg, tp bngung bkin pmbhsanny gmna, izin ambil beberapa poin y bg, jales veva!

    BalasHapus
  3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus